Kebijakan Larangan Mudik Kebijakan Yang Tidak Adil

.      H. Sultani, SH. MH
Media Duta Online,- Kebijakan larangan mudik dirasakan sebagai kebijakan yang tidak adil,  kala mall/tempat perbelanjaan tetap dibuka dan ramai dengan kerumunan.
Jika oknum petinggi membagikan bantuan,  jika oknum petinggi membuat acara yang terindikasi tak terkendalinya kerumunan kemudian tanpa penegakan aturan protokol kesehatan, kesal  H. Sultan, SH MH.

Apakah substansi mencegah penyebaran virus bisa teratasi?. 

Dilain pihak rakyat tentu bertanya untuk apa umat islam dilarang mudik  merayakan tradisi idul fitri dengan surat edaran. 

Ketua Umum PERADI H. Sultani, SH.MH selanjutnya mengatakan, Apakah surat edaran memiliki kekuatan hukum untuk memaksa publik dengan sanksi?

Apakah surat edaran termasuk tata hukum/ hirakhi perundang-undangan yang wajib ditaati. 

Apa guna APBN/APBD dialokasi peruntukannya untuk mengatasi virus pandemi ? 

Kenapa tidak disiapkan alat kesehatan tes antigen/swab atau alat tes suhu dsb diperbatasan daerah yang melarang warganya mudik.

Mengapa orang sehat pun dilarang mudik?,  mengapa uang yang dikumpul dari tes antigen di setiap stasiun,  Terminal dan Bandara serta klinik2 tidak digunakan untuk mengatasi penyebaran virus corona.

 Apa gunanya vaksin kalau kemudian masih ditakutkan adanya penyebaran covid. 

Apakah virus corona ini alamiah atau buatan hingga amat ditakuti. 

Betulkan kebijakan ini untuk melindungi rakyat,  tapi kalau untuk melindungi rakyat,  kenapa kebijakannya tanggung, sekalian tutup mall/pasar dan hentikan seluruh roda transportasi,  dengan Kepres.

 setidaknya dua minggu,  dan hadirkan negara membantu rakyatnya utk kebutuhab hidupnya selama dua minggu tsb dari APBN/APBD dan dari sumber pemasukan negara dari hasiil biaya rapid tes kesehatan tsb. 

Hentikanlah membuat kebijakan yang terasa tidak bijak. Bijaksanalah terhadap rakyat yang telah memberi kalian kedudukan/jabatan. 

Wahai wakil kami di senayan bersuaralah, undang pemerintah, minimal rapat dengar pendapat untuk menyampaikan aspirasi rakyat terkait kebijakan larangan mudik. 

Begitu menderitanya para sopir angkutan menafkahi keluarganya karena larangan mudik,  begitu susahnya para pengusaha angkutan bangkit dari kertepurukan ekonomi.

Begitu berdosanya kami yang tidak bisa memohon maaf dan bersujud dihadapan orang tua pada momen idul fitri ini. 

Bukankah tradisi mudik juga menjadi lalu lintas ekonomi yang bisa membantu perekonomian masyarakat.  

Apakah maksud kalian sebenarnya,  kenapa tidak melakukan penelitian penyebaran wabah sebagaimana amanat UU Kesehatan dan UU Wabah dan Penyakit Menular bagi setiap daerah.

 Sehingga rakyat mendapat informasi tentang progres pandemi/epidemi suatu daerah, yang bisa dijadikan dasar pembatasan mudik.

Ya Allah mohon hilangkanlah virus corona dan dugaan virus yang bisa membuat kami semakin bodoh,  dan semakin tak berdaya. Demi kemajuan dan kebangkitan bangsa dan negara kami.(*)

Posting Komentar untuk "Kebijakan Larangan Mudik Kebijakan Yang Tidak Adil"