. Imam Besar Masjid Istiqlal Prof.DR. KH Nasaruddin Umar MA
Makassar Media Duta Online, - Dihadapan ribuan jamaah yang memadati Masjid Raya Makassar, Prof DR KH Nasaruddin Umar MA tidak bisa menyembunyikan kesedihan mendalam atas kepergian anregurutta KH Sanusi Baco tercermin dalam hikmah takziyah hari ketujuh wafatnya ulama khariamatik tersebut, Ahad, (23/5/2021).
Prof KH Nasaruddin Umar lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1959. Ia juga Imam Besar Masjid Istiqlal.
Kata dia, KH Sanusi Baco merupakan suri teladan bukan hanya bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat Sulawesi Selatan, bahkan Indonesia.
“Mencetak 100 profesor waktunya singkat. Bukan sesuatu yang susah. Namun, mencetak ulama kharismatik seperti Almarhum KH Sanusi Baco butuh waktu lama,” ujar Prof Nasaruddin membenarkan apa yang juga disampaikan Prof. DR. KH. Quraish Shihab MA.
Kata dia, almarhum KH Sanusi Baco secara biologis telah meninggalkan semua orang.
“Namun, tetap hidup dengan keabadian bersemayang di seluruh masyarakat, murid, sahabat, anak, keluarga yang mengamalkan ilmu agama yang diajarkan almarhum KH Sanusi Baco,” ujar KH Nasaruddin
Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) DR Ir Andi Majdah M Zain MSi mengatakan, pihaknya bersama Nahdatul Ulama (NU) Sulsel dan pusat penyelenggara takziyah hari ketujuh wafatnya ulama khariamatik DR Sanusi Baco Lc.
“Sejumlah ulama dan tokoh nasional serta pengurus pusat Nahdatul Ulama hadir menyampaikan tauziah secara online melalui Zoon dan offline,” ujar Majdah .
Kata Majdah, kegiatan ini hadiri secara langsung Prof DR KH Nasaruddin Umar MA, Rektor Universitas Hasanuddin Prof DR Dwia Aries Tina Pulubuh MA, Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI), Prof Basri Modding,, Ketua Yayasan Wakaf (YW) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Dr ( HC) M. Mokhtar Noerjaya, SE.,M.Si sejumlah tokoh sulsel lainnya hadir di Masjid Raya Makassar.
Sedangkan melalui zoom, hadir KH A Mustafa Bisri, Prof DR KH Quraish Shihab MA, Prof DR KH Said Aqil Siraj MA, Prof Iskandar Idy MAg PhD.
Hadir juha Ketua Muslimat NU Dra Khofifah Indar Parawansa MSi. Hal ini melengkapi tokoh yang diikuti peserta secara nasional l, bahkan internasional.
UIM sengaja mengundang tokoh dan ulama lokal serta nasional sebagai puncak dari rangkaian takziyah wafatnya Rois Syurya NU Sulsel.
“Karena wafatnya gurrutta bukan saja duka bagi Sulsel, namun juga kehilangan bagi NU secara umum,” jelasnya.
Kegiatan tersebut turut didukung PWNU Sulsel, pengurus Muslimat NU, ISNU, Fatayat NU, PMII, Ansor, IPPNU, IPNU, Majelis Alumni IPPNU dan IPNU ,Polda Sulsel, serta seluruh rekan media baik ooline cetak dan elektronik.
Dr Majdah yang didampingi Kabag Humas dan kerjasama UIM, dr Wachyudi Muchsin SH MKes menambahkan, pihaknya mengikuti saran Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Merdisyam MS.I mengingat Covid-19 angkanya mulai meningkat.
Maka kegiatan dipusatkan di Masjid Raya Makassar dengan protokol kesehatan sangat ketat. Tak boleh masuk jika tidak pakai masker, tersedianya cuci tangan bersama sabun dan jaga jarak.
“UIM sangat konsen terhadap protokol kesehatan Covid-19, termasuk membuat program KKN tematik Covid-19. Termasuk bentuk konsen UIM melawan virus corona,” pungkas Majdah.
Takziyah ini juga dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Keduanya memberikan sambutan.(*)
Posting Komentar untuk "Imam Masjid Istiqlal, AGH KH Sanusi Baco Teladan Masyarakat Indonesia"